Jumat, 31 Mei 2013

Pesona Keindahan Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi


Merasakan hantaman deburan ombak yang keras di kaki dan membiarkan kaki terseret ombak merupakan sensasi tak terlupakan di Pantai Pelabuhan Ratu. Di pantai ini, banyak tempat indah dan menarik. Ombak tinggi dan besar, pantai yang landai dan curam, pantai karang serta hutan cagar alam bisa didapati di Pelabuhan Ratu. Aneka hidangan laut, baik bakar maupun goreng pun bisa dinikmati dengan mudah dan murah. Pantai Pelabuhan Ratu terletak sekitar 60 km ke arah Selatan dari kota Sukabumi. Memerlukan waktu sekitar 3 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi dari pusat kota Sukabumi. Perjalanan dari kota Jakarta ke arah pantai pun tidaklah terlampau jauh, sekitar 5 jam naik kendaraan pribadi. Pada hari-hari biasa perjalanan ke pantai biasanya lancar. Hari-hari sibuk biasanya terjadi saat malam pergantian tahun atau saat perayaan pesta nelayan.
Pantai Palabuhanratu, atau lebih populer sebagai Pantai Pelabuhan Ratu, adalah sebuah tempat wisata di pesisir Samudra Hindia di selatan Jawa Barat. Lokasinya terletak sekitar 60 km ke arah selatan dari Kota Sukabumi. Pantai ini dikenal memiliki ombak yang sangat kuat dan karena itu berbahaya bagi perenang pantai. Topografinya berupa perpaduan antara pantai yang curam dan landai, tebing karang terjal, hempasan ombak, dan hutan cagar alam.
Karena tempat ini mempunyai daya tarik sendiri, Presiden Soekarno mendirikan tempat peristirahatannya pada tahun 1960 di Tenjo Resmi. Selain itu, atas inisiatif Soekarno pula didirikanlah Samudera Beach Hotel, salah satu hotel mewah pertama yang dibangun di Indonesia pada kurun waktu yang sama dengan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, dan Toko Serba Ada "Sarinah", yang kesemuanya menggunakan dana pampasan perang dari Jepang.
Selain hotel besar dan mewah Samudera Beach Hotel, di daerah ini terdapat pula sejumlah hotel dan losmen kecil, Pondok Dewata resor adalah salah satu villa mewah yang cukup laris dikunjungi wisatawan. Tidak berapa jauh dari Pantai Palabuhanratu terdapat beberapa lokasi wisata lainnya. Pantai Karanghawu, yang letaknya sekitar 20 km dari pusat kota Palabuhanratu, merupakan pantai karang yang menjorok ke laut dan berlubang di beberapa bagian itu. Bentuk karangnya lebih mirip tungku, dalam bahasa Sunda disebut "Hawu". Pantai-pantai lain yang terletak di daerah ini antara lain adalah Pantai Cibareno, Cimaja, Cibangban, Break Water, Citepus, Kebon Kelapa, dan Tenjo Resmi.
Sekitar 17 km dari Pantai Palabuhanratu terdapat sumber air panas di Cisolok, yang airnya mengandung belerang yang tinggi dan berguna bagi kesehatan. Di seputar Palabuhanratu, paling tidak ada sembilan titik lokasi untuk berselancar, yaitu di Batu Guram, Karang Sari, Samudra Beach, Cimaja, Karang Haji, Indicator, Sunset Beach, Ombak Tujuh sampai Ujung Genteng. Masing-masing pantai mempunyai ombak dengan karakteristiknya sendiri.
Pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia ini juga memiliki berbagai kisah. Cerita-cerita menarik, unik hingga yang angker pun ada di pantai ini. Ada kisah sedih dari beberapa wisatawan yang lengah dan ceroboh hingga kehilangan nyawa. Tak ketinggalan legenda kamar Nyi Roro Kidul di Samudra Beach Hotel. Sebuah kamar yang khusus diperuntukkan untuk Nyi Roro Kidul, yang dipercaya sebagai penguasa laut Pantai Selatan. Pantai ini memiliki perayaan besar yakni pesta laut atau pesta nelayan yang dilaksanakan setahun sekali di bulan April. Dalam pesta nelayan yang banyak diikuti pengunjung ini, dilakukan ritual khusus dengan puncak acara pelepasan ribuan tukik (anak penyu) ke laut.
Masyarakat pantai selatan khususnya Palabuhanratu percaya adanya penguasa laut selatan yaitu Ratu Kidul. Wisatawan dapat menjajal aura mistik yang terdapat di Samudera Beach Hotel yang berada sekitar 300 meter dari pantai ini. Di dalam hotel itu terdapat cerita mistik tentang keberadaan kamar No. 13 yang konon menjadi persinggahan Ratu Laut Selatan, “Nyai Roro Kidul”. Kamar ini sering dijadikan sebagai tempat bersemedi meminta ketenangan batin dan berkah dalam hidup. Di kamar itu, wisatawan juga boleh melakukan semedi atau sekedar melihat-lihat suasana kamar yang disakralkan tersebut. Begitu memasuki ruangan itu, pelancong akan dikejutkan dengan suasana mistik dan desain ruangan yang didominasi dengan warna hijau. Konon, warna itu merupakan kesukaan Nyi Roro Kidul. Selain warnanya, aksesoris-aksesoris di kamar itu juga menggambarkan suasana Istana Pantai Selatan yang cukup megah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar